Banyak yang belum tahu sejarah penyebaran Islam di wilayah Kecamatan Bubulan dan wilayah Bojonegoro bagian selatan. Dari cerita lisan, Raden Bagus Lancing Kusumo adalah salah satu penyebar Islam di Bubulan.
Ketika itu di Kabupaten Bojonegoro mayoritas masih beragama Hindu. "Dahulu Raden Bagus Lancing Kusumo berasal dari Pajang Jawa Tengah, dikejar-kejar Belanda kerena beragama Islam," kata Watimo, juru kunci makam di Kecamatan Bubulan.
Penanggung jawab makam sekitar 10 tahun ini, menggantikan leluhurnya terdahulu secara turun temurun itu juga mengaku kalau lupa ia juru kunci yang keberapa.
Setelah dikejar-kejar Belanda, Raden Bagus Lancing melarikan diri ke Desa Clebung Kecamatan Bubulan, hingga ia meninggal dan dimakamkan. "Beliau pembawa ajaran Islam pertama di Clebung,"
Untuk mengenang jasa dan menjaga tradisi, setiap malam Jumat tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi dari daerah lain ikut berdoa di makam. Namun jumlah peziarah semakin banyak pada Jumat Pahing dalam penanggalan Jawa.
"Banyak masyarakat berdatangan termasuk dari Surabaya, Tuban, Kalimantan dan Sumatera. Rehap bangunan makam juga mendapat bantuan dari pengunjung asal Kalimantan,"
( Sumber Artikel : http://kimjatialam.blogspot.com/2014/05/raden-bagus-lancing-kusumo-penyebar.html )
Ketika itu di Kabupaten Bojonegoro mayoritas masih beragama Hindu. "Dahulu Raden Bagus Lancing Kusumo berasal dari Pajang Jawa Tengah, dikejar-kejar Belanda kerena beragama Islam," kata Watimo, juru kunci makam di Kecamatan Bubulan.
Penanggung jawab makam sekitar 10 tahun ini, menggantikan leluhurnya terdahulu secara turun temurun itu juga mengaku kalau lupa ia juru kunci yang keberapa.
Setelah dikejar-kejar Belanda, Raden Bagus Lancing melarikan diri ke Desa Clebung Kecamatan Bubulan, hingga ia meninggal dan dimakamkan. "Beliau pembawa ajaran Islam pertama di Clebung,"
Untuk mengenang jasa dan menjaga tradisi, setiap malam Jumat tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi dari daerah lain ikut berdoa di makam. Namun jumlah peziarah semakin banyak pada Jumat Pahing dalam penanggalan Jawa.
"Banyak masyarakat berdatangan termasuk dari Surabaya, Tuban, Kalimantan dan Sumatera. Rehap bangunan makam juga mendapat bantuan dari pengunjung asal Kalimantan,"
( Sumber Artikel : http://kimjatialam.blogspot.com/2014/05/raden-bagus-lancing-kusumo-penyebar.html )
0 komentar:
Post a Comment