Ada yang ngaku partainya wong cilik, tapi slogannya “bikin harga sembako murah” Lah, coba kita pake logika terbalik. Alat produksi kita yg terbesar kan ya petani to….????, ladang produksi terbesar ya sawah to..???
Karena memang kita ini negara agraris. Nah kalo harga sembako mau diturunkan, otomatis ( SOTOMANIS ) juga akan menurunkan harga jual dari produsennya to…???dan berarti juga mau bikin petani tambah kere to…??? Dan Soto Manisnya Siapa yang Makan Hayooooo.....???
Petani Indonesia selalu dihadapkan pada posisi yang serba memilih, memilih menjual hasil produksinya dengan harga “seadanya”/manut tengkulak, atau memilih mati kere atau mati malu (karena nggak punya duit untuk bayar utang pupuk, utang sewa sawah, utang traktor, dll) dengan tidak menjual hasil produksinya.
Kalo ngaku partainya wong cilik ya harusnya bisa bikin petani Indonesia punya “bargaining position” yang kuat untuk mengendalikan harga hasil produksinya dong. Kalau bisa begitu, nanti pasti tak contreng. Agar supaya hakekatnya daripada para petani bisa juga makmur, sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, para pemuda desa betah untuk meneruskan “pekerjaan” orang tua mereka untuk jadi petani.
Coba lihat sekarang, mana ada anak petani yang mau jadi petani….???karena susah lihat orang tuanya susah. Kalo keadaan ini nggak segera di perhatikan, krisis pangan akan menjadi hal yang bukan tidak mungkin dalam 2 dasawarsa kedepan.
Podo Pora Pikiranmu Ro Pikiranku.......Hehehehehe Crewetttttttttttttt.....
Karena memang kita ini negara agraris. Nah kalo harga sembako mau diturunkan, otomatis ( SOTOMANIS ) juga akan menurunkan harga jual dari produsennya to…???dan berarti juga mau bikin petani tambah kere to…??? Dan Soto Manisnya Siapa yang Makan Hayooooo.....???
Petani Indonesia selalu dihadapkan pada posisi yang serba memilih, memilih menjual hasil produksinya dengan harga “seadanya”/manut tengkulak, atau memilih mati kere atau mati malu (karena nggak punya duit untuk bayar utang pupuk, utang sewa sawah, utang traktor, dll) dengan tidak menjual hasil produksinya.
Kalo ngaku partainya wong cilik ya harusnya bisa bikin petani Indonesia punya “bargaining position” yang kuat untuk mengendalikan harga hasil produksinya dong. Kalau bisa begitu, nanti pasti tak contreng. Agar supaya hakekatnya daripada para petani bisa juga makmur, sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, para pemuda desa betah untuk meneruskan “pekerjaan” orang tua mereka untuk jadi petani.
Coba lihat sekarang, mana ada anak petani yang mau jadi petani….???karena susah lihat orang tuanya susah. Kalo keadaan ini nggak segera di perhatikan, krisis pangan akan menjadi hal yang bukan tidak mungkin dalam 2 dasawarsa kedepan.
Podo Pora Pikiranmu Ro Pikiranku.......Hehehehehe Crewetttttttttttttt.....
0 komentar:
Post a Comment